Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt atas rahmat,taufik,serta hidayahnya jua lah kita bisa berjumpa lagi di blog nya saya ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita hatur kan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga,sahabat dan kerabat juga pengikut beliau hingga akhir zaman nanti.
Dipertemuan kali ini saya bakal menerangkan mengenai hadist perpakaian dengan benar menurut ajaran agama islamn.
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 26:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ
لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ
ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kalian pakaian untukmenutup
aurat kalian dan
perhiasan bagi
kalian. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik.Demikianlah sebagian tanda-tanda
kekuasaan Allah.
Mudah-mudahan mereka ingat.”
Imam
Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya:
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ « لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ
الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلاَ يُفْضِى الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ
فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَلاَ تُفْضِى الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِى الثَّوْبِ
الْوَاحِدِ »
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu bahwa Rasulallah
shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Seorang laki-laki tidak boleh melihat
aurat laki-laki lain, dan begitu juga seorang perempuan tidak boleh
melihat aurat perempuan lain, dan tidak boleh seorang laki-laki bercampur
dengan laki-laki lain dalam satu pakaian, dan begitu juga perempuan dengan
perempuan lain bercampur dalam satu pakaian.” (HR. Muslim)
Allah Ta’ala berfirman
dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 31:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ
مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaian kalian yang indah pada setiap kalian ke masjid(Tempat
ibadah) dan
makanlah serta minumlah oleh
kalian dan
jangan pula kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak suka akan orang-orang
yang berlebih-lebihan.”
1. Pakaian harus menutup aurat, longgar tidak membentuk lekuk
tubuh dan tebal tidak memperlihatkan apa yang ada dibaliknya.
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat
Al-A’raf ayat 26:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ
لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ
“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutup aurat.”
2. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan
atau sebaliknya.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab
shahihnya:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ
وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat kaum
pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. al-Bukhari)
3. Pakaian tidak merupakan pakaian syuhroh (untuk
ketenaran).
Imam Ibnu Majah meriwayatkan dalam kitab
sunannya:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ
شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhu ia berkata
bahwa Rasulallah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, "Barangsiapa
mengenakan pakaian ketenaran di dunia niscaya Allah akan mengenakan padanya
pakaian kehinaan di hari Kiamat." (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Nasa’I dan Ibnu Majah)
Ibn al-Atsir rahimahullah menerangkan, pakaian syuhroh (ketenaran) adalah
pakaian yang menjadi terkenal di masyarakat karena warnanya berbeda dengan
warna pakaian mereka, sehingga pandangan manusia tertuju kepadanya dan dia
bergaya dengan kebanggan dan kesombongan.
Dalam tahqiq sunan Ibnu
Majah, Muhammad Fu’ad Abdul Baaqi menjelaskan:
( ثوب شهرة ) أي ثوب يقصد به الاشتهار بين الناس. سواء كان الثوب
نفيسا يلبسه تفاخرا بالدنيا وزينتها أو خسيسا يلبسه إظهارا للزهد والرياء. ( ثوب
مذلة ) من إضافة السبب إلى المسبب. أو بيانية تشبيها للمذلة بالثوب في الاشتمال
(Pakaian ketenaran) yaitu
pakaian yang dimaksudkan untuk tenar di mata manusia, baik pakaian itu adalah
pakaian mahal yang dikenakannya karena kebanggaan terhadap dunia serta
perhiasannya atau pakaian rendah yang mengenakannya untuk menampakan zuhud dan
riya.(Pakaian kehinaan) yaitu
penisbatan sebab dengan yang menjadikan sebab atau penjelasanakan kehinaan dalam pakaian
dengan mengenakannya.
As-Sarkhasi rohimahulloh mengatakan,
“Maksud hadis, seseorang tidak boleh memakai pakaian yang sangat bagus dan
indah, sampai mengundang perhatian banyak orang. Atau memakai pakaian yang
sangat jelek –lusuh-, sampai mengundang perhatian banyak orang. Yang pertama,
sebabnya karena berlebihan sementara yang kedua karena menunjukkan sikap
terlalu pelit. Yang terbaik adalah pertengahan.” (al-Mabsuth, 30:268)
4. Tidak
menyerupai pakaian khas orang-orang non muslim.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ: رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَىَّ ثَوْبَيْنِ
مُعَصْفَرَيْنِ فَقَالَ « إِنَّ هَذِهِ مِنْ ثِيَابِ الْكُفَّارِ فَلاَ
تَلْبَسْهَا »
Dari Abdullah bin Amr
berkata: Rasulallah shallallahu alaihi wasallam meihatku mengenakan dua kain
berwarna merah (karena dicelup dengan tanaman usfur) lalu beliau shallallahu
alaihi wasallam bersabda,’Sesungguhnya itu adalah pakaian orang-orang kafir maka
janganlah engkau kenakan.” (HR.
Muslim)
5. Jangan memakai pakaian bergambar makhluk yang bernyawa.
Imam Muslim meriwayatkan:
عَنْ أَبِى طَلْحَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ « لاَ تَدْخُلُ الْمَلاَئِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلاَ
صُورَةٌ ».
Dari Abu Thalhah, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda,
“Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang terdapat anjing dan gambar.” (HR. Muslim)
Aisyah radhiallahu anha berkata, “Rasulallah
shallallahu alaihi wasallam datang dari bepergian, sedangkan aku telah menutupi
sebuah rak-ku dengan tirai yang ada gambar-gambarnya. Ketika Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam telah melihatnya, beliau menariknya dan bersabda.
"Manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang
yang menandingi dengan ciptaan Allah". Aisyah mengatakan: "Lalu kami
jadikan tirai itu sebuah bantal atau dua buah bantal". (HR. Bukhari)
Demikian lah yang dapat saya bagikan di kesempatan kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua.Jangan lupa untuk share keteman-teman kalian ya dan juga pantau terus untuk update post terbaru saya.Sekian terimaksih atas kunjungan nya.Salah hilaf mohon di maafkan.
WabillahiTaufik Walhidayah
Wassalamualaikum Wr.Wb.
0 komentar:
Post a Comment